Kota Denpasar (Hanacaraka: ᬓᭀᬢ​ᬤᬾᬦ᭄ᬧᬲᬃ) adalah ibu kota dari provinsi Bali, Indonesia. Denpasar merupakan kota terbesar di Kepulauan Nusa Tenggara dan kota terbesar kedua di wilayah Indonesia Timur setelah Kota Makassar. Pertumbuhan industri pariwisata di Pulau Bali mendorong kota Denpasar menjadi pusat kegiatan bisnis, dan menempatkan kota ini sebagai daerah yang memiliki pendapatan per kapita dan pertumbuhan tinggi di provinsi Bali.[6]

Pemerintah akan mempersiapkan tiga kota yaitu Medan, Denpasar, dan Makassar sebagai kota metropolitan baru. Tata ruang tiga kota itu masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Perpres 45/2011).[7][8]

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Nama Denpasar berasal dari kata "den" (utara) dan "pasar" sehingga secara keseluruhan bermakna "Utara Pasar". Asal kata ini menunjukkan asal kota sebagai kota pasar, di tempat yang sekarang disebut Pasar Kumbasari (sebelumnya "Peken Payuk"), di bagian utara kota modern.[9]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Denpasar, tampak Jalan Gajah Mada dan Pasar Badung (tahun 1949)

Era Kolonial Belanda[sunting | sunting sumber]

Denpasar pada mulanya adalah sebuah taman. Taman tersebut tidak seperti taman pada umumnya, karena menjadi taman kesayangan dari Raja Badung saat itu, Kyai Jambe Ksatrya. Pada waktu itu, Kyai Jambe Ksatrya tinggal di Puri Jambe Ksatrya, yang kini menjadi Pasar Satria. Taman ini unik, karena dilengkapi dengan tempat untuk bermain adu ayam (tajen). Hobi Kyai Jambe Ksatrya adalah bermain adu ayam, oleh karena itu tidak jarang sang raja mengundang raja-raja lainnya di Bali untuk bermain adu ayam di taman tersebut.[10][11]

Sebelumnya kawasan ini merupakan bagian dari Kerajaan Badung, sebuah Kerajaan Hindu Majapahit yang berdiri sejak abad ke-18 s.d abad ke-19, sebelum kerajaan tersebut ditundukan oleh Belanda pada tanggal 20 September 1906, dalam sebuah peristiwa heroik yang dikenal dengan Perang Puputan Badung.[12]

Era Kemerdekaan Indonesia[sunting | sunting sumber]

Setelah kemerdekaan Indonesia, berdasarkan Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958, Denpasar menjadi ibu kota dari pemerintah daerah Kabupaten Badung, selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Des.52/2/36-136 tanggal 23 Juni 1960, Denpasar juga ditetapkan sebagai ibu kota bagi Provinsi Bali yang semula berkedudukan di Singaraja.[13]

Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1978, Denpasar resmi menjadi ‘’Kota Administratif Denpasar’’, dan seiring dengan kemampuan serta potensi wilayahnya dalam menyelenggarakan otonomi daerah, pada tanggal 15 Januari 1992, berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992, dan Kota Denpasar ditingkatkan statusnya menjadi ‘’kotamadya’’, yang kemudian diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 27 Februari 1992.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Kota Denpasar berada pada ketinggian 0-75 meter dari permukaan laut, terletak pada posisi 8°35’31” sampai 8°44’49” Lintang Selatan dan 115°00’23” sampai 115°16’27” Bujur Timur. Sementara luas wilayah Kota Denpasar 127,78 km² atau 2,18% dari luas wilayah Provinsi Bali. Dari penggunaan tanahnya, 2.768 Ha merupakan tanah sawah, 10.001 Ha merupakan tanah kering dan sisanya seluas 9 Ha adalah tanah lainnya. Tingkat curah hujan rata-rata sebesar 244 mm per bulan, dengan curah hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Desember. Sedangkan suhu udara rata-rata sekitar 29.8 °C dengan rata-rata terendah sekitar 24.3 °C. Sungai Badung merupakan salah satu sungai yang membelah Kota Denpasar, sungai ini bermuara di Teluk Benoa.[14]

sembunyiData iklim Denpasar, Bali, Indonesia
BulanJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDesTahun
Rata-rata tertinggi °C (°F)33
(91)
33.4
(92.1)
33.6
(92.5)
34.4
(93.9)
33.1
(91.6)
31.4
(88.5)
29.6
(85.3)
30.4
(86.7)
31.4
(88.5)
33.6
(92.5)
33
(91)
32.7
(90.9)
32.47
(90.38)
Rata-rata harian °C (°F)28.6
(83.5)
28.8
(83.8)
29.6
(85.3)
28.8
(83.8)
28.6
(83.5)
27.4
(81.3)
26.7
(80.1)
26.1
(79)
27.1
(80.8)
28.6
(83.5)
28.1
(82.6)
28.2
(82.8)
28.05
(82.5)
Rata-rata terendah °C (°F)24.1
(75.4)
24.2
(75.6)
24
(75)
24.8
(76.6)
24.1
(75.4)
23.5
(74.3)
22.5
(72.5)
22.9
(73.2)
23
(73)
23.7
(74.7)
23.5
(74.3)
23.5
(74.3)
23.65
(74.52)
Presipitasi mm (inci)402.9
(15.862)
263.4
(10.37)
217.8
(8.575)
125.7
(4.949)
67.5
(2.657)
51.3
(2.02)
41.7
(1.642)
30.9
(1.217)
36.8
(1.449)
123.9
(4.878)
201.7
(7.941)
323.4
(12.732)
1.887
(74,292)
Rata-rata hari hujan27222098654492024158
kelembapan85858585808080808080858582.5
Rata-rata sinar matahari bulanan1861712172402792883003032732792102012.947
Sumber #1: Sistema de Clasificación Bioclimática Mundial[15]
Sumber #2: Weatherbase[16]

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Daftar Wali Kota[sunting | sunting sumber]

Kota Administratif Denpasar, Kabupaten Badung
NoWali Kota Administratif[17]Mulai menjabatAkhir jabatanPrd.Ket.Wakil Wali Kota
1Walkot Denpasar I Gusti Ngurah Wardana.jpgI Gusti Ngurah Wardana197819831
2Walkot Denpasar Andayana.jpgI Gusti Putu Rai Andayana198319872
3Walkot Denpasar Ngurah Agung.jpgA.A. Ngurah Gede Agung198719913
Kota Denpasar
NoWali KotaMulai menjabatAkhir jabatanPrd.Ket.Wakil Wali Kota
1Walkot Denpasar Suwendha.jpgI Made Suwendha199219974
2Walkot Denpasar Arsana.jpgKomang Arsana199719995
3Walkot Denpasar Puspayoga.jpgA.A. Ngurah Puspayoga199920056
28 Agustus 200524 Oktober 20087I.B. Rai Dharmawijaya Mantra
4Walkot Denpasar Raimantra.jpgI.B. Rai Dharmawijaya Mantra24 Oktober 200828 Agustus 2010
28 Agustus 201028 Agustus 20158[18]I.G.N. Jaya Negara
A.A. Gede Geriya28 Agustus 201517 Februari 2016
(4)Walkot Denpasar Raimantra.jpgI.B. Rai Dharmawijaya Mantra17 Februari 201617 Februari 20219I.G.N. Jaya Negara
I Made Toya, SH MH17 Februari 202126 Februari 2021Pelaksana harian
5
Denpasar Vice Mayor, I Gusti Ngurah Jaya Negara.jpg
I.G.N. Jaya Negara26 Februari 2021petahana[19]Kadek Agus Arya Wibawa

Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Denpasar dalam empat periode terakhir.[20][21]

Partai PolitikJumlah Kursi dalam Periode
2004-2009[22]2009-2014[22]2014-20192019-2024
  Gerindra(baru) 2Kenaikan 5Penurunan 4
  PDI-P22Penurunan 17Kenaikan 18Kenaikan 22
  Golkar9Steady 9Penurunan 8Steady 8
  NasDem(baru) 1Kenaikan 3
  PKS2Steady 2Kenaikan 3Penurunan 0
  PSI(baru) 2
  Hanura(baru) 1Kenaikan 4Penurunan 2
  Demokrat4Kenaikan 8Penurunan 6Penurunan 4
  PKB1---
  PAN2---
  PKPB2Penurunan 1--
  PNIM2Steady 2--
  PDS1Steady 1--
  PPRN(baru) 1--
Jumlah AnggotaSteady 45Steady 45Steady 45Steady 45
Jumlah Partai9Kenaikan 10Penurunan 7Steady 7


Kecamatan[sunting | sunting sumber]

Secara administratif pemerintahan kota ini terdiri dari 4 kecamatan, 43 kelurahan dengan 209 dusun. Saat ini pemerintah Kota Denpasar telah mengembangkan berbagai inovasi dalam meningkatkan layanan kepada masyarakatnya, diantaranya mulai membenahi sistem administrasi kependudukannya.[23][24] Kota Denpasar terdiri dari 4 kecamatan, 16 kelurahan, dan 27 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 638.548 jiwa dengan luas wilayah 127,78 km² dan sebaran penduduk 4.997 jiwa/km².[25][26]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Denpasar, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
KecamatanJumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
StatusDaftar
Desa/Kelurahan
51.71.03Denpasar Barat38Desa
Kelurahan
51.71.01Denpasar Selatan64Desa
Kelurahan
51.71.02Denpasar Timur47Desa
Kelurahan
51.71.04Denpasar Utara38Desa
Kelurahan
TOTAL1627


Penduduk[sunting | sunting sumber]

Laju pertumbuhan penduduk Kota Denpasar per tahun dalam rentang waktu 2000-2010 adalah sebesar 4 %, dengan perbandingan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak 4.57 % dibandingkan dengan jumlah penduduk wanitanya.[27]

Sekitar 67,40 % penduduknya memeluk agama Hindu, sedangkan agama Islam adalah minoritas terbesar dengan jumlah 22,75%, kemudian pemeluk agama Kekristenan berjumlah 7,42%, Buddha 2,38% dan Khonghucu 0,05%.[2]

Tahun19902000200320102020
Jumlah penduduk320.597532.440585.150788.589725.314
Sejarah kependudukan Kota Denpasar
Sumber:[27][28][29]

Dalam kaitannya sebagai kota wisata, maka Denpasar juga didukung oleh beberapa kawasan seperti Kuta dan Ubud. Kawasan ini sering disebut sebagai SarBaGiTa atau DenpaSarBadungGianyar dan Tabanan berdasarkan Peraturan Presiden No. 45 tahun 2011.[30] Berikut adalah populasi dari beberapa wilayah tersebut:

Pembagian AdministratifArea (km²)Populasi (Sensus 2010)Kepadatan (/km²)Populasi (Sensus 2020)[31]
Denpasar127.78788,4456,400725,314
Badung418.62543,3321,293.37548,191
Gianyar368.00470,3801,300515,344
Sarbagi914.401,802,1571,979.31,788,849
Tabanan1,013.88420,913500461,630
Sarbagita1,928.282,223,0701,270.42,205,479

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Pasar Badung, Denpasar.

Pembangunan pariwisata berpengaruh kuat terhadap perubahan struktur dan peningkatan perekonomian di Kota Denpasar. Namun struktur perekonomian Kota Denpasar sedikit berbeda bila dibandingkan dengan struktur perekonomian Provinsi Bali pada umumnya, dengan menempatkan sektor perdaganganhotel dan restoran mendominasi pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Denpasar.[32]

Ikut pula mendongkrak ekonomi Kota Denpasar adalah produksi barang kerajinan berupa barang kerajinan untuk cendera mata, seperti ukiran dan patung. Namun industri kerajinan ini tengah mengalami tekanan, selain karena dampak krisis dan persaingan antar daerah, tekanan lain berasal dari persaingan antar negara berkembang Asia lainnya seperti VietnamThailandIndiaMalaysia dan Cina. Negara pesaing ini lebih memaksimalkan besarnya skala produksi dengan memanfaatkan teknologi industri, sedangkan di Kota Denpasar industri kerajinan ini masih mempertahankan keterampilan tangan (hand made) sehingga menjadi kendala pada pemenuhan kuantitas produksinya.[6]

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Kota Denpasar telah memiliki sarana pelayanan kesehatan yang baik di Provinsi Bali, terdapat 3 rumah sakit milik pemerintah diantaranya RSUP Sanglah Denpasar, RSUD Wangaya dan RSAD Udayana serta 13 buah rumah sakit swasta.

Sementara dalam rangka meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakatnya, pemerintah Kota Denpasar telah membangun 10 buah Puskesmas dan 26 buah puskesmas pembantu, dengan rasio puskesmas per 100.000 penduduk adalah 1,7.[33]

Daftar Puskesmas Di Kota Denpasar
NoNama PuskesmasKode PuskesmasJenis PuskesmasAlamat
1I DENPASAR BARAT1050117NON RAWAT INAPJL. GUNUNG RINJANI BR SANGA AGUNG, KEC DENPASAR BARAT
2I DENPASAR SELATAN1050111NON RAWAT INAPJL. GURITA NO 8 DENPASAR, KEC DENPASAR SELATAN
3I DENPASAR TIMUR1050114RAWAT INAPJL. PUCUK NO 1 DENPASAR, KEC DENPASAR TIMUR
4I DENPASAR UTARA1050118NON RAWAT INAPJL. ANGSOKA NO 17 DENPASAR, KEC DENPASAR UTARA
5II DENPASAR BARAT1050116NON RAWAT INAPJL. GN SOPUTAN, GG PUSKESMAS NO 3 DENPASAR, KEC DENPASAR BARAT
6II DENPASAR SELATAN1050112NON RAWAT INAPJL. DANAU BUYAN III DENPASAR, KEC DENPASAR SELATAN
7II DENPASAR TIMUR1050115NON RAWAT INAPJL. NAGASARI NO 25A DENPASAR, KEC DENPASAR TIMUR
8II DENPASAR UTARA1050119NON RAWAT INAPJL. GUNUNG AGUNG, GG III NO 8 X DENPASAR, KEC DENPASAR UTARA
9III DENPASAR SELATAN1050113NON RAWAT INAPJL. GELOGOR CARIK NO 17 DENPASAR, KEC DENPASAR SELATAM
10III DENPASAR UTARA1050120NON RAWAT INAPJL. A YANI NO 110 DENPASAR, KEC DENPASAR UATAR
11IV DENPASAR SELATAN1050110RAWAT INAPJL. PULAU MOYO NO 63A DENPASAR, KEC DENPASAR SELATAN
Sumber : [34]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Lapangan Niti Mandala di Renon, Denpasar.

Di Kota Denpasar berdiri beberapa perguruan tinggi diantaranya Universitas UdayanaUniversitas MahasaraswatiUniversitas Warmadewa dan Institut Seni Indonesia Denpasar.

Pendidikan formalSD atau MI negeri dan swastaSMP atau MTs negeri dan swastaSMA atau MA negeri dan swastaSMK negeri dan swastaPerguruan tinggi
Jumlah satuan23570353425
Data sekolah di Kota Denpasar tahun 2021
Sumber:[35]

Sekolah Menengah Pertama[sunting | sunting sumber]

Sekolah Menengah Atas[sunting | sunting sumber]

Sekolah Menengah Kejuruan[sunting | sunting sumber]

Perguruan tinggi[sunting | sunting sumber]

Sekolah tinggi[sunting | sunting sumber]

Universitas[sunting | sunting sumber]

Institut[sunting | sunting sumber]

Politeknik[sunting | sunting sumber]

Akademi[sunting | sunting sumber]

Pelayanan Umum[sunting | sunting sumber]

Air Bersih[sunting | sunting sumber]

Untuk melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Denpasar, dilayani oleh PDAM Kota Denpasar, dan sampai tahun 2003 telah dapat melayani 64.82 % penduduknya. Sumber air baku PDAM Kota Denpasar adalah air permukaan dan sumur dalam yang pengolahannya menggunakan Instalasi Pengolahan Air Lengkap (IPAL). Sedangkan sistem pengalirannya menggunakan sistem gravitasi dan pemompaan.[28]

Sampah[sunting | sunting sumber]

Dalam penanganan masalah sampah, pemerintah Kota Denpasar memanfaatkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Sanur KauhKecamatan Denpasar Selatan seluas 40 Ha. Dari data tahun 2002, jumlah timbulan sampah Kota Denpasar adalah sebanyak 127.750 m³, sebagian besar adalah sampah domestik yang mencapai 71.14 %. Namun volume sampah yang telah tertangani baru sebanyak 1.904 m³, sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 125.846 m³ atau 98.5 %.[28] Mengatasi hal tersebut pemerintah kota dengan masyarakat menerapkan sistem swakelola guna mengatasi masalah penumpukan sampah di TPA tersebut.[36][37]

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Pelabuhan Benoa merupakan pintu masuk ke Kota Denpasar melalui jalur laut dan saat ini dikelola oleh PT Pelindo III.[38] Pelabuhan ini berada sekitar 10 km dari pusat kota, dan telah beroperasi sejak dari tahun 1924.

Sarana transportasi darat di Kota Denpasar terutama untuk angkutan kota saat ini sudah mulai tidak efektif dan efisien,[39] sampai tahun 2010 hanya 30 % yang masih beroperasi, seiring dengan berkurangnya minat masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan tersebut, yang diperkirakan hanya sekitar 3 % dari total jumlah penduduknya.[40] Sementara pertumbuhan kepemilikan kendaraan pribadi terus meningkat menjadi 11 % per tahunnya, dan tidak sebanding dengan pembangunan jalan baru. Sehingga terjadi kemacetan di Kota Denpasar tidak dapat dihindari.[41]

Pada tanggal 18 Agustus 2011 Trans Sarbagita diluncurkan sebagai jawaban atas kemacetan yang terjadi di Kota Denpasar dengan 2 koridor yakni :

  • Koridor 1 Kota - GWK
  • Koridor 2 Batubulan - Nusa Dua.

Kini Kota Denpasar memiliki transportasi massal baru yang bernama Trans Metro Dewata yang diluncurkan pada 7 September 2020.[42] Trans Metro Dewata memiliki 105 unit dengan rute layanan di 4 koridor, yakni:[43]

  • Koridor 1; Sentral Parkir Kuta Badung – Terminal Pesiapan Tabanan
  • Koridor 2; GOR Ngurah Rai – Bandara Ngurah Rai
  • Koridor 3; Terminal Ubung – Pantai Matahari Terbit
  • Koridor 4; Terminal Ubung – Sentral Parkir Monkey Forest

Selain itu Denpasar memiliki Jalan Tol Bali Mandara yang mempunyai 4 jalur dan dibuka untuk kalangan tertentu pada 23 September 2013. Jalan tol ini lalu dibuka untuk umum pada 1 Oktober 2013, menghubungkan Pelabuhan Benoa, Bandara Ngurah Rai dan Nusa Dua.[44] Jalan sepanjang 12.45 km ini juga dibangun dengan jalur khusus untuk motor.

Olahraga, Seni, dan Budaya[sunting | sunting sumber]

Museum Bali
Peserta Festival Baleganjur di Denpasar tahun 2019

Klub utama sepak bola Perseden Denpasar merupakan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Kota Denpasar, dan menjadikan Stadion Ngurah Rai sebagai markas dan tempat pertandingan laga kandang.

Sementara seni dan budaya di Kota Denpasar secara garis besar identik dengan seni dan budaya Bali umumnya, walau di sini telah terjadi interaksi perpaduan dengan budaya lain seiring dengan kedatangan para wisatawan dari berbagai kalangan. Namun nilai tradisional yang dijiwai oleh ritual-ritual agama Hindu masih kental mewarnai kota ini.[45]

Peranan Adat Bali masih mengakar pada masyarakat Kota Denpasar, Adat Bali yang dimaksud meliputi, nilai, norma dan perilaku dalam masyarakat umumnya pada sistem kekeluargaan patrilineal. Namun seiring zaman beberapa hukum adat yang berlaku mulai dipertentangkan oleh masyarakatnya, terutama dalam masalah gender dan pewarisan.[46]

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Suasana di Trans Studio Bali, pusat perbelanjaan yang baru beroperasi tahun 2019 di Denpasar

Perkembangan pariwisata dan daya tarik pulau Bali, secara tidak langsung telah mendorong kemajuan pembangunan di Kota Denpasar. Pada tahun 2000, jumlah wisatawan mancanegara yang datang berkunjung mencapai 1.413.513 orang, dan menempatkan jumlah wisatawan terbanyak dari Jepang kemudian disusul dari AustraliaTaiwanEropaInggrisAmerikaSingapura dan Malaysia.

Kebijakan pengembangan pariwisata di Kota Denpasar menitikberatkan pada pariwisata budaya berwawasan lingkungan. Sebagai salah satu sentra pengembangan pariwisata, Kota Denpasar menjadi barometer bagi kemajuan pariwisata di Bali, hal ini dapat dilihat dengan munculnya berbagai hotel berbintang sebagai sarana menunjang aktivitas pariwisata tersebut.

Pantai Sanur merupakan salah satu kawasan wisata pantai yang ramai dikunjungi. Sementara Lapangan Puputan merupakan kawasan ruang terbuka hijau di Kota Denpasar sekaligus berfungsi sebagai "paru-paru kota".

Destinasi wisata[sunting | sunting sumber]

Denpasar memiliki beberapa tempat wisata yang memiliki unsur sejarah dan rekreasi diantaranya adalah:

Wisata kuliner[sunting | sunting sumber]

Denpasar juga terkenal dengan wisata kulinernya. Beberapa tempat yang sangat dikenal baik oleh turis lokal maupun mancanegara adalah:

  • Nasi Ayam Kedewatan - Jalan Tukad Badung, Denpasar
  • Nasi Ikan Mak Beng - dekat Hotel Radisson
  • Nasi Campur - Pantai Segara, Sanur
  • Babi Guling Chandra - Jalan Teuku Umar (non-halal)
  • Warung Wardana - Jalan Merdeka, Denpasar
  • Bebek Goreng HT - Jalan Merdeka, Denpasar
  • Sate Plecing - Jalan Yudhistira, Denpasar (non-halal)
  • Depot Kepiting Super - Jalan Bypass Ngurah Rai
  • Resto Bali Nikmat - Jalan Raya Kuta deket Alfa
  • Warung Batan Waru - sebelah Discovery Mall
  • Warung Made - Kuta
  • Ikan Bakar - Jimbaran
  • Nyoman Cafe - Jimbaran
  • Menega Cafe - Four Seasons Jimbaran
  • Jebak (Jejak Bali Kuliner) - Jalan Teuku Umar, Denpasar

Beberapa oleh-oleh Bali yang terkenal diantaranya adalah dodol balibremkacang rahayupie susukacang discosalak balikacang kaprikerupuk ceker ayampia legong dan kopi bali. Beberapa tempat khusus yang menjual oleh-oleh diantaranya adalah:

  • Toko Krisna
  • Toko Erlangga
  • Pasar Kumbasari

0 comments: